SUARAAKURAT.ORG

APA YANG DITABUR ITU YANG DITUAI

Bacaan: 2 Korintus 9 : 6-15
“Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.” (2 Korintus 9:6)
 
Kita pasti pernah mendengar bahkan menyanyikan lagu “Taburlah maka Engkau kan Menuai.” Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam kehidupan ini berlaku hukum tabur-tuai. Siapa yang menabur dia juga yang akan menuai. Apa yang ditabur itu juga yang akan dituai. Rasul Paulus memperingatkan, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu” (Galatia 6:7-8). Bila kita menabur kebaikan kita pasti akan menuai kebaikan. Kalau kita menabur keburukan, maka hal-hal yang buruk pula yang akan kita tuai.
Contoh konkret dari menabur, adalah tindakan memberi. Memberi persembahan untuk Tuhan, maupun memberi sesuatu kepada orang lain. Dalam hal memberi sikap hati harus diperhatikan. Jangan sampai kita memberi semata-mata karena mengharapkan balasan atau imbalan. Bagaimanapun juga tindakan memberi itu bagaikan menabur benih yang suatu saat nanti akan menghasilkan buah. Jadi tindakan memberi bukanlah tindakan sia-sia atau percuma, justru merupakan tindakan yang baik dan tepat. “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” (Galatia 6:9-10). Jangan pernah menunda-nunda waktu untuk berbuat baik. Biarlah kebaikan itu terus mengalir dari hari ke sehari.
Memberi juga harus dilakukan dengan kerelaan hati. Bukan berarti memberi dengan sesuka hati, tapi memberi sepantasnya sesuai dengan berkat Tuhan yang telah kita terima. Memang bukan hal yang mudah bagi orang yang hatinya melekat pada uang dan harta. Namun jika hidup kita sudah dipenuhi Roh Kudus, hal memberi bukan sesuatu yang sulit lagi untuk dilakukan. Sebab Roh Kudus akan mengajar dan memberikan pengertian pada kita tentang menabur, sehingga kita dapat memberi dengan sukacita. Buanglah sifat kikir, egois dan materialistis dalam diri kita, dan jadilah berkat bagi orang lain, karena apa yang kita tabur tidak akan pernah sia-sia. Ingat, kita hidup dari apa yang kita tabur!
Refleksi Diri: Pernahkah anda mendapat pengertian secara pribadi dari Roh Kudus tentang hal menabur? Bagaimana respon anda?
Highlight: Buanglah sifat kikir, egois dan materialistis dalam diri kita, dan jadilah berkat bagi orang lain, karena apa yang kita tabur tidak akan pernah sia-sia. Ingat, kita hidup dari apa yang kita tabur!

Renungan ini bisa anda dengarkan juga di Radio Suara Akurat. Dan bagi anda yang ingin menjadi donatur Suara Akurat dipersilahkan menghubungi kami di No. HP 08157666660 atau transfer ke BCA Solo no. rek: 3920149463, A/n: Ratna Purnama Indah Hutapea.

Share this :

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram

Download Aplikasi Radio Suara Akurat