Bacaan: Lukas 16 : 1-9
“Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.” (Lukas 16:9)
Kecerdikan sang bendahara patut diacungi jempol. Tuduhan menghamburkan harta sang tuan, membuat si bendahara mencari cara menyelamatkan diri. Dipanggilnya setiap orang yang berhutang kepada tuannya dan dimintanya mereka membuat surat hutang palsu. Hutang seratus tempayan minyak dibuatnya menjadi lima puluh tempayan. Hutang seratus pikul gandum dibuatnya menjadi delapan puluh pikul. Dengan mengurangi jumlah hutang mereka, sang bendahara bermaksud menanam budi. Harapannya, ketika ia dipecat maka orang-orang yang telah ditolongnya itu mau membalas kebaikannya.
Sekalipun yang dilakukannya tidak dapat dibenarkan, kita dapat belajar dari kejeliannya merencanakan masa depan. Ia belajar dari kesalahannya dengan menggunakan kesempatan yang ada. Ia pergunakan sisa waktu dan harta tuannya untuk menjalin persahabatan yang mendatangkan keuntungan di kemudian hari. Kekayaan dunia yang Tuhan percayakan pada kita hanya bernilai ketika kita hidup. Selama masih hiduplah kesempatan kita mengelola dan memanfaatkan harta sehingga beroleh keuntungan dari harta tersebut.
Keuntungan apa yang dimaksudkan? Sebagian orang hanya berfokus pada keuntungan jasmani bagi diri sendiri. Padahal, keuntungan ini bukanlah keuntungan maksimal yang dapat kita peroleh. Sebab, sebanyak apa pun harta yang ada, semuanya kita tinggalkan ketika mati. Berbeda dengan keuntungan maksimal yang bernilai kekal, yakni keselamatan jiwa. Ini akan terus kita nikmati dalam waktu yang tidak terbatas. Di awal tahun ini kita mulai kembali belajar mengelola harta yang Tuhan percaya pada kita, sehingga mendapat keuntungan maksimal yang bernilai kekal. Jangan pelit dan hitung-hitungan dengan Tuhan. Serta mulailah belajar mengandalkan Tuhan dalam hidup kita. Mari gunakan harta dunia yang kita miliki sebagai sarana untuk mendapatkan harta kekal! Jika bisa mendapatkan keuntungan maksimal, mengapa harus tertarik pada yang minimal? (MJ)
Refleksi Diri: Apa resolusi anda mengenai mengumpulkan harta?
Highlight: Sebab, sebanyak apa pun harta yang ada, semuanya kita tinggalkan ketika mati.
Renungan ini bisa anda dengarkan juga di Radio Suara Akurat. Dan bagi anda yang ingin menjadi donatur Suara Akurat dipersilahkan menghubungi kami di No. HP 08157666660 atau transfer ke BCA Solo no. rek: 3920149463, A/n: Ratna Purnama Indah Hutapea.