Bacaan: Roma 6 : 17-23 (TB)
“Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.” (Roma 6:22)
Ketika anak saya baru lahir, saya amat mengasihinya. Kehadirannya ditengah-tengah keluarga saya membawa kehangatan dan bahagia yang luar biasa. Dia menedang-nendangkan kakinya sehingga selimut yang membedongnya terbongkar berantakan. Namun dia belum bisa apa-apa. Jangankan mandi sendiri, mengganti popoknya, menyikat giginya atau duduk; tengkurap saja dia belum bisa. Namun, dengan keadaan dan perilakunya saat itu, apakah saya menjadi marah dan menyesali keadaannya? Tentu saja tidak. Malahan saya bertambah sayang. Saya dengan rela hati menyedot ingus atau dahak dari hidungnya bila dia terkena flu. Karena dia belum bisa mengeluarkan sendiri slime atau lendir dari kerongkongannya.
Demikian pula, kekudusan adalah hasil pertumbuhan. Kekudusan adalah buah bukan akar sebagaimana dikatakan rasul Paulus dalam Roma 6:22, “Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.” Anda tidak dapat menuntut “buah” dari pohon yang belum lama ditanam. Anda harus rajin memupuk tanaman itu dan rajin menyiraminya dan memeliharanya dengan baik. Setelah dia berakar dengan baik, ia dewasa dan berbuah dengan sendirinya.
Jadi, dari seorang Kristen yang baru bertobat kita belum bisa menuntut kesempurnaan kekudusan. Setelah dia dewasa, firman mengajari dia dalam mengenal Tuhan, maka ia dapat membedakan manakah perkara-perkara yang kudus dan mana yang merupakan perkara kecemaran. Semakin dia bertumbuh dalam anugerah dan pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus, dia akan menghasilkan buah kekudusan. Jadi, kekudusan itu progresif. Semakin lama ikut Tuhan, semakin mengenal Yesus. Semakin mengenal maka semakin proges kekudusannya. (MN)
Refleksi Diri: Apakah anda sekarang merasa lebih bisa membedaakan yang mana perkara2 kekudusan dan yang tidak? Jelaskan!
Highlight: Semakin dia bertumbuh dalam anugerah dan pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus, dia akan menghasilkan buah kekudusan. Jadi, kekudusan itu progresif.
Renungan ini bisa anda dengarkan juga di Radio Suara Akurat. Dan bagi anda yang ingin menjadi donatur Suara Akurat dipersilahkan menghubungi kami di No. HP 08157666660 atau transfer ke BCA Solo no. rek: 3920149463, A/n: Ratna Purnama Indah Hutapea.